25 Februari 2025 | Kegiatan Statistik Lainnya
Bandung, (25/02/2025), Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung menerima kunjungan
konsultasi dari Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pembinaan
statistik sektoral yang telah dilakukan pada tahun 2024. Diskusi yang
berlangsung hangat ini berfokus pada peningkatan kualitas data literasi
masyarakat Kota Bandung.
Dalam pertemuan
tersebut, Plt Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran
Membaca Disarpus Kota Bandung, Titin Supriatin, S.Sos., M.Si., menyampaikan
bahwa terdapat dua indikator utama yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU)
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung, yang harus dihitung setiap
tahunnya.
"Indikator pertama adalah Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), yang bertujuan untuk mengukur pembangunan sarana dan prasarana perpustakaan," ujar Halawatul Iman, Pustakawan Ahli Muda Disarpus Kota Bandung. "Untuk tahun 2025, pengumpulan data IPLM akan dilakukan secara daring (online) karena adanya efisiensi anggaran. Sedangkan untuk tahun 2026, metode pengumpulan data masih dalam tahap perencanaan dan akan didasarkan pada kajian metodologi yang dilakukan tahun ini. Sebelumnya, IPLM diukur melalui survei sampel, namun tahun ini akan menggunakan data sensus dari seluruh populasi." Indikator kedua yang dibahas adalah tingkat kegemaran membaca masyarakat Kota Bandung. Data untuk indikator ini dikumpulkan melalui survei terhadap 400 sampel.
Vira
Wahyuningrum, S.ST, M.Stat, Statistisi Ahli Madya BPS Kota Bandung, menekankan
pentingnya rekomendasi statistik dari Disarpus. "Sebagai produsen data,
Disarpus wajib mengajukan rekomendasi statistik kepada BPS, minimal satu kali
selama menggunakan metodologi yang sama. Jika metodologi berubah, rekomendasi
harus diajukan ulang. Selain itu, laporan metadata tetap wajib dibuat setiap
tahun, meskipun metodologi tidak berubah," jelasnya.
Diskusi juga menyoroti pentingnya kejelasan referensi waktu dalam penyajian indikator. Ir. Ida Nurchaida, M.M., Statistisi Ahli Muda BPS Kota Bandung, memberikan contoh, "Idealnya, IPLM 2025 harus didasarkan pada data tahun 2024. Jika data tahun yang sama digunakan, indikator triwulanan atau semesteran harus dibuat." Selain itu, BPS memberikan masukan untuk penyempurnaan kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. "Kami menyarankan agar kuesioner dilengkapi dengan keterangan yang lebih detail dan definisi yang jelas untuk setiap pertanyaan," tambah Ir. Ida Nurchaida, M.M.
Kunjungan ini
diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara BPS Kota Bandung dan Disarpus
Kota Bandung dalam menghasilkan data statistik yang berkualitas, khususnya
terkait literasi masyarakat.
Berita Terkait
Sosialisasi Hasil Kajian Indeks Literasi Masyarakat Kota Bandung Tahun 2023
Audiensi BPS Kota Bandung dengan Sekda Kota Bandung
Audiensi BPS Kota Bandung dengan Pemerintah Kota Bandung di Balai Kota Bandung
BPS Kota Bandung dan Unisa Bandung Jalin Kerja Sama Strategis
Magang di BPS Kota Bandung
Apel Bulan Juli BPS Kota Bandung
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kota BandungJl. Jend. Gatot Soebroto No. 93 Bandung
Jawa Barat | Telp./Faks. : +62 22 7305091
Mailbox : bps3273@bps.go.id