17 Juli 2022 | Kegiatan Statistik
Untuk Kecamatan Sukasari Kota Bandung Provinsi Jawa Barat, petugas pendataan SPLF2020 sebanyak 1 orang Koseka (Koordinator Sensus Kecamatan), 3 orang Kortim (Koordinator Tim) dan 11 orang PPL (Petugas Pendataan Lapangan).
Kegiatan pendataan terbagi dalam 2 tahap, yaitu tanggal 15 sampai 31 Mei 2022 untuk updating muatan Blok Sensus (BS) dan Pedataan Sampel Rumah Tangga (Ruta) pada tanggal 1 sampai 30 Juni 2022. Sampelnya sebanyak 53 BS yang terbagi menjadi 18 BS di Kelurahan Sarijadi, 9 BS di Kelurahan Sukarasa, 19 BS di Kelurahan Gegerkalong dan 7 BS di Kelurahan Isola.
Untuk tahap updating muatan BS (15-31 Mei 2022), ada sebanyak 45 BS mengalami penurunan muatannya dengan rata-rata penurunan sebesar 28,86 %. Penyebab penurunan muatan ini dikarenakan ada BS yang terkena gusuran yaitu penghuni rumah susun yang dikosongkan oleh PT DI, serta ada beberapa BS muatannya banyak mahasiswa yang kost dan belum kembali dari asalnya karena perkuliahan masih dilaksanakan secara daring sehingga terdapat beberapa kosan masih kosong.
Sedangkan 8 BS mengalami peningkatan muatannya dengan rata-rata kenaikan sebesar 35,43 %. Hal ini dikarenakan adanya pecah keluarga dan membentuk keluarga baru, dan ada juga penambahan keluarga baru yang sebelumnya belum masuk dalam muatan blok.
Dalam pendataan sampel ruta (1-30 Juni 2022), dari 848 ruta sampel, sebanyak 840 ruta dapat diwawancara langsung. Namun terdapat 6 ruta yang yang Non Respon dikarenakan sudah pindah, dan menolak untuk diwawancara. Ada juga 2 ruta yang dialihkan ke moda Computer Assisted Telephone Interviewing (CATI) yaitu pencacahan dilakukan melalui telepon oleh operator BPS. Secara persentase ruta yang tidak berhasil diwawancara adalah sebesar 0,94 %.
Ada beberapa kejadian yang cukup menggelitik, untuk komplek elit petugas merasa sangat kesulitan untuk bertemu dengan penghuninya walaupun sudah diantar oleh petugas keamanan komplek
setempat, yang menyambut malah binatang peliharaanya. Ada juga warga yang ketika diwawancara lancar sampai pada pertanyaan no telepon, petugas diusir karena dikira dari pinjaman online (pinjol). Hehe Aya aya wae.
Memasuki tahap pendataan rumah tangga sampel, banyak juga permasalahan yang dihadapi petugas lapangan. Beberapa responden yang sangat susah ditemui karena kesibukannya, ketika bisa ditemui minta didata di hari lain. Ada juga responden yang sama sekali tidak bisa ditemui karena di komplek elit. Ada yang karena alasan pandemi tidak mau diwawancara langsung, minta pendataan melalui CATI. Yang paling ngeselin, ada responden seorang akademisi, yang notabene tingkat pendidikannya lebih baik dari sebagian besar warga lainnya, beliau mempermasalahkan kenapa sampel bukan sensus untuk seluruh penduduk, sehingga tidak mau diwawancara sampai akhir waktu pencacahan.
Saya sebagai koseka pernah wawancara langsung melalui telepon PPL ketika pertama kali pencacahan oleh PPL, dan sudah dijelaskan kenapa sekarang dilakukan pendataan sampel. Kemudian kami tim SPSLF2020 Sukasari dibantu oleh supervisor dari BPS Kota Bandung pernah juga datang akan tetapi tidak berhasil menemui beliau.
Dari kejadian ini saya menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan tidak berbanding lurus dengan respon yang baik dalam pendataan ini. Dari beberapa hal yang diungkapkan diatas mungkin Sosialisasi dan Publisitas sangat diperlukan sebelum melakukan Sensus maupun Survei untuk memberikan edukasi dan informasi kepada calon responden sehingga response rate bisa jauh lebih baik.
Harry Nurdyana S., S.Si, ME
Statistisi Ahli Muda BPS Kota Bandung
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kota BandungJl. Jend. Gatot Soebroto No. 93 Bandung
Jawa Barat | Telp./Faks. : +62 22 7305091
Mailbox : bps3273@bps.go.id